Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner, mengaku alami perkembangan semenjak memakai layanan pesan-antar daring atau online food delivery (OFD).
Temuan ini berdasarkan riset yang dilakukan Alvara Strategic. Perkembangan yang paling mencolok adalah bertambahnya pendapatan, yang dirasakan 88,4% responden.
Kedua, semakin mudah menjangkau pelanggan, dengan proporsi 82,8%. Ketiga, bertambahnya jumlah orderan, sebesar 82,7%.
Urutan keempat, bertambahnya jumlah pelanggan yang dirasakan 81,6% responden.
Selanjutnya yang kelima, dengan gap cukup jauh, ada perkembangan dari segi ilmu manajemen usaha, terkait penjualan atau pemasaran, sebesar 26,9% dari total reponden.
Keenam, sebanyak 23,9% responden mengaku ada penambahan jumlah karyawan. Ketujuh, adanya pertambahan jumlah toko dari 16,5% responden. Sementara hal lainnya sebesar 0,2%.
(Baca juga: Makanan Nusantara Jadi Kategori Terbanyak yang Dijual UMKM Indonesia pada 2022)
Alvara menyebut, peningkatan jumlah konsumen memiliki korelasi positif terhadap perluasan jangkauan delivery makanan.
"Sebelum bermitra dengan OFD, 4 dari 5 UMKM tidak melayani pengiriman makanan. Oleh karena itu, pendapatan, jumlah orderan, dan jumlah pelanggan meningkat pesat saat bergabung dengan OFD," tulis Alvara dalam laporannya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur perkembangan digitalisasi UMKM kuliner di Indonesia dengan menggunakan OFD atau ojek online.
Sedikitnya 1.937 pelaku UMKM menjadi responden. Mereka tersebar di lima daerah besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung.
Metode survei menggunakan multistage random sampling dengan margin error 2,27%. Adapun pelaksanaan survei pada Agustus-Oktober 2022.
(Baca juga: GoFood Bantu UMKM Jangkau Pasar Lebih Luas)