Korea Selatan merupakan negara dengan kinerja daur ulang sampah terbaik secara global.
Hal ini tercatat dalam laporan Environmental Performance Index 2022, riset hasil kolaborasi Yale University, Columbia University, dan McCall MacBain Foundation.
Tim Environmental Performance Index (EPI) mengukur recycling rates atau tingkat daur ulang sampah di 180 negara.
Recycling rates mencerminkan proporsi bahan bekas pakai (logam, plastik, kertas, dan kaca) yang didaur ulang di setiap negara, yang dinilai dengan skor berskala 0-100.
Skor 100 menunjukkan suatu negara telah mendaur ulang seluruh atau 100% bahan bekas pakai tersebut. Artinya, semakin tinggi skornya kinerja daur ulang diasumsikan semakin baik, dan begitu pula sebaliknya.
(Baca: Banyak Makanan Terbuang di Indonesia, Nilainya di Atas Rp200 Triliun per Tahun)
Pada 2022 Korea Selatan memiliki skor recycling rates 67,10, paling tinggi dari seluruh negara yang diriset.
Tim EPI mencatat, Korea Selatan memiliki kebijakan manajemen sampah yang disebut jongnyangje.
Kebijakan tersebut mengharuskan rumah tangga memilah sampahnya menjadi beberapa kategori, seperti sampah organik yang bisa dijadikan kompos, dan sampah bahan lain yang bisa didaur ulang.
Warga yang tidak mematuhi aturan tersebut bisa dihukum denda, dan warga yang melaporkan para pelanggar bisa mendapat insentif.
Korea Selatan juga melarang penggunaan barang-barang plastik sekali pakai dengan kriteria tertentu, menyediakan tempat pembuangan khusus untuk botol plastik, serta mewajibkan produsen dan importir plastik untuk bertanggung jawab atas sampah produknya.
Produsen dan importir plastik di Korea Selatan diharuskan membayar biaya dukungan (support fees) daur ulang. Biaya itu kemudian disalurkan ke perusahaan daur ulang sesuai kuantitas dan kategori sampah yang diolahnya.
"Korea Selatan punya posisi yang baik untuk mempertahankan tingkat daur ulang yang tinggi dan melanjutkan komitmen terhadap penguatan ekonomi sirkular ," tulis tim EPI dalam laporannya.
Selain Korea Selatan, negara lain yang tingkat daur ulangnya tergolong tinggi adalah Samoa, Benin, Islandia, Australia, Vanuatu, Singapura, Filipina, Jerman, dan Vietnam, dengan skor seperti terlihat pada grafik.
Sementara Indonesia hanya meraih skor tingkat daur ulang 15,20 pada 2022. Capaian ini lebih rendah dari rata-rata global yang skornya 19,94, dan menempatkan Indonesia di peringkat ke-96 dari 180 negara.
(Baca: Sampah Makanan Terbanyak Indonesia Berupa Padi, Buah, dan Sayur)