Lansia merupakan salah satu kelompok yang paling berisiko meninggal jika terinfeksi Covid-19. Hal ini juga sangat berisiko apabila lansia belum menerima vaksinasi sama sekali.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan para peneliti yang tergabung dalam Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), risiko kematian pasien Covid-19 lansia yang belum divaksinasi sama sekali sebesar 9,3%. Sedangkan, risiko kematian pasien Covid-19 lansia yang sudah divaksinasi booster sebesar 0,4%.
"Lansia yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 berisiko meninggal 23 kali lipat dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster," demikian dikutip dari laporan tersebut.
Kemudian, laporan itu juga menunjukkan bahwa risiko kematian pasien Covid-19 lansia yang sudah divaksin dosis pertama sebesar 5,6%. Sementara, risiko kematian pasien Covid-19 lansia yang sudah divaksinasi dosis kedua yakni 4,2%.
Studi itu juga menemukan bahwa rasio kematian akibat Covid-19 pada usia 60 ke atas atau lansia mencapai 4% atau tertinggi dari kelompok usia lainnya. Maka dari itu, vaksinasi Covid-19 khususnya booster sangatlah penting dilakukan pada kelompok usia lansia.
Studi ini dilakukan pada 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2022 melalui aplikasi New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan. Sedangkan, status vaksinasi didapatkan dari Pcare milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Dari data yang digabungkan lewat Nomor Induk Kependudukan (NIK), tercatat ada 1.792.360 kasus Covid-19. Dari angka tersebut, terdapat 7.785 data (0,4%) yang eror secara umur dan missing status sebanyak 1.107 data (0,06%). Adapun para peneliti yang terlibat dalam studi adalah Pandu Riono, Iwan Ariawan, Muhammad N. Farid, Hafizah jusril, dan Wiji Wahyuningsih.
(Baca: Studi UI: Risiko Kematian Akibat Covid-19 Capai 28 Kali Lipat Tanpa Vaksinasi)