Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Blitar pada 2024 sebesar 8,16%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 8,69%. Meskipun demikian, jumlah penduduk miskin di wilayah ini masih mencapai 95.910 jiwa dari total populasi 1.257.701 jiwa. Penurunan ini setara dengan 6.030 jiwa, mencerminkan perubahan positif dalam kondisi ekonomi masyarakat setempat.
Dalam skala nasional, Kabupaten Blitar menempati urutan ke-304 dalam hal persentase kemiskinan. Pertumbuhan angka kemiskinan menunjukkan penurunan turun 6,1%, mengindikasikan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan selama periode 2004-2024. Angka tertinggi tercatat pada 2006 sebesar 17,91% dan terendah pada 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2006 sebesar 11,17% dan penurunan terdalam pada 2024.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Puncak 2015-2024)
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024), persentase kemiskinan saat ini (8,16%) lebih rendah. Begitu pula jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024). Penurunan ini menunjukkan tren positif dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blitar. Namun, perlu diingat bahwa perjalanan panjang ini diwarnai pasang surut, dengan pertumbuhan yang tidak selalu konsisten.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Blitar menunjukkan posisi yang relatif stabil. Kabupaten Banyuwangi, Kota Blitar, Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Pasuruan menjadi wilayah dengan angka kemiskinan yang relevan untuk perbandingan. Perbandingan ini membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan strategi yang efektif untuk diadopsi.
Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 6,54% dengan jumlah penduduk miskin mencapai 106.610 jiwa. Jumlah penduduknya mencapai 1.785.316 jiwa. Garis kemiskinan di Banyuwangi tercatat sebesar Rp 470.713,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 62,09 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan penurunan turun 10,9%, mengindikasikan perbaikan signifikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Secara nasional, Banyuwangi menduduki peringkat ke-378 dalam persentase kemiskinan.
Kota Blitar
Kota Blitar memiliki persentase kemiskinan sebesar 6,75%, dengan 9.860 jiwa penduduk miskin. Jumlah penduduknya 160.539 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Blitar adalah Rp 596.105,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 59,33 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan penurunan turun 7,53%. Secara nasional, Kota Blitar menduduki peringkat ke-365 dalam persentase kemiskinan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Blitar | 2004 - 2024)
Kabupaten Jombang
Kabupaten Jombang memiliki tingkat kemiskinan 8,6% dengan 110.570 jiwa penduduk miskin dari total populasi 1.374.577 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat Rp 514.170,00 per kapita per bulan dan pendapatan per kapita mencapai Rp 39,55 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan turun turun 6,01%. Kabupaten Jombang menempati urutan ke-286 secara nasional.
Kota Kediri
Dengan persentase kemiskinan 6,51%, Kota Kediri memiliki 19.240 jiwa penduduk miskin dari total populasi 300.456 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini mencapai Rp 621.051,00 per kapita per bulan, tertinggi di antara wilayah yang dibandingkan. Pendapatan per kapita juga cukup tinggi, yaitu Rp 565,84 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan mencatat penurunan turun 8,95%. Kota Kediri berada di peringkat ke-383 dalam skala nasional.
Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang memiliki persentase kemiskinan 8,65% dengan jumlah penduduk miskin 91.050 jiwa. Jumlah penduduk Lumajang tercatat 1.112.977 jiwa. Garis kemiskinan di Lumajang sebesar Rp 405.136,00 per kapita per bulan, terendah di antara wilayah perbandingan. Pendapatan per kapita tercatat Rp 37,58 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan menurun -3,14%. Secara nasional, Lumajang berada di urutan ke-282 dalam persentase kemiskinan.
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Pasuruan mencatatkan persentase kemiskinan 8,63% dengan 144.840 jiwa penduduk miskin. Jumlah penduduk di kabupaten ini 1.640.738 jiwa. Garis kemiskinan sebesar Rp 450.088,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat Rp 121,69 juta per tahun, tertinggi kedua setelah Kota Kediri. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan penurunan turun 6,6%. Kabupaten Pasuruan berada di urutan ke-284 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan.