Para pemimpin industri perbankan di Indonesia sangat mencemaskan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Berdasarkan survei bertajuk Banking Survey 2017 oleh perusahaan konsultan dan riset Pricewaterhaouse Coopers (PwC) sebanyak 94 persen bankir percaya bahwa kenaikan NPL akan menjadi tantangan pada tahun ini. Angka tersebut tertinggi dibanding survei-survei sebelumnya.
Meski menjadi kekhawatiran utama, penurunan kredit bermasalah masih menjadi harapan. Sebanyak 69 persen responden dari bank lokal dan 28 persen dari bank asing menginginkan penurunan NPL.
Ini merupakan survei perbankan ketujuh yang dilakukan PwC. Dalam survei kali ini PwC melibatkan 78 responden dari 58 bank di Indonesia. Responden dalam penelitian ini menempati posisi manajemen puncak di masing-masing bank. Secara kolektif mereka mewakili 87 persen aset perbankan di Indonesia.