Selain itu, BI mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
BI mengambil keputusan tersebut untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi, sekaligus sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Meski dunia sedang menghadapi gelombang penularan Covid-19 varian Omicron, pemulihan ekonomi diperkirakan akan terus berlanjut karena adanya vaksinasi dan kebijakan fiskal yang ekspansif.
Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan masih bisa mencapai 4,4%, sedangkan BI memproyeksikan ekonomi nasional dapat tumbuh 4,7% hingga 5,5% pada 2022.