Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5% pada 19-20 Januari 2022. BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
Keputusan tersebut untuk menjaga stabilitas inflasi dan sistem keuangan. Selain itu, BI mempertahankan suku bunga acuan sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
BI memperkirakan ekonomi dunia semakin pulih meskipun adanya kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron dan tekanan inflasi yang tinggi. Perbaikan ini ditandai dari perbaikan kinerja di sejumlah indikator pada Desember 2021, seperti Purchasing Managers’s Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel.
Maka dari itu, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 4,4% pada 2022. Sejalan dengan pemulihan ekonomi dunia, ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh lebih tinggi pada tahun ini.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan pada kisaran 4,7% hingga 5,5% pada 2022. Angka ini naik dari proyeksi tahun sebelumnya yang berada pad rentang 3,2% hingga 4%.
(Baca: Ekonomi Global Lesu, BI Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5%)