Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), ada 45,22 juta pekerja yang terdaftar sebagai peserta aktif program jaminan sosial di BPJS Ketenagakerjaan atau BPJS TK pada Desember 2024.
Angka itu terdiri dari peserta kategori penerima upah (PU) 29,31 juta orang; bukan penerima upah (BPU) 9,89 juta orang; dan jasa konstruksi 6,02 juta orang.
Sebagai catatan, kategori peserta PU mengikuti program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP).
Sedangkan kategori peserta BPU mengikuti program JKK, JKm, dan JHT, tidak termasuk JP. Lalu kategori peserta jasa konstruksi hanya mengikuti program JKK dan JKm.
Menurut wilayahnya, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan terbanyak se-Indonesia. Jumlahnya mencapai 8,18 juta orang, setara 18% dari total kepesertaan aktif nasional.
Berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan terbanyak nasional per Desember 2024:
- DKI Jakarta: 8,18 juta orang
- Jawa Barat: 5,44 juta orang
- Jawa Timur: 5,32 juta orang
- Jawa Tengah: 4,69 juta orang
- Banten: 2,94 juta orang
- Sumatera Utara: 2,18 juta orang
- Kalimantan Timur: 1,39 juta orang
- Sulawesi Selatan: 1,25 juta orang
- Riau: 1,15 juta orang
- Bali: 1,11 juta orang
Sementara, provinsi dengan jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan paling sedikit adalah Sulawesi Barat, yaitu hanya 79.149 orang. Disusul Maluku dengan 164.675 orang dan Kepulauan Bangka Belitung 203.603 orang.
Pada Desember 2024, mayoritas peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan adalah laki-laki dengan jumlah 30,87 juta orang, sedangkan perempuan hanya 14,35 juta orang.
(Baca: Banyak Pekerja RI Belum Terlindung Program Pensiun sampai 2023)