Perusahaan Listrik Negara (PLN) melaporkan realisasi penjualan batu bara ke pasar dalam negeri (domestic market obligation/DMO) mencapai 93,16 juta ton hingga Oktober 2021. Dalam periode tersebut, Bukit Asam menjadi pemasok batu bara untuk domestik terbesar.
Bukit Asam tercatat telah menjual 11,44 juta ton batu bara hingga Oktober 2021. Jumlah ini bahkan melebihi target yang ditetapkan untuk BUMN tersebut, yaitu sebesar 6,05 juta.
Selanjutnya, Kideco Jaya Agung yang dimiliki oleh Indika Energy berada di peringkat kedua. Hingga Oktober 2021, Kideco sudah menyalurkan 8,98 juta ton batu bara. Jumlah ini juga di atas target DMO untuk perusahaan tersebut yang sebesar 7,5 juta.
Anak usaha Bumi Resources, Kaltim Prima Coal tercatat menyalurkan 8,8 juta ton batu bara DMO. Jumlah ini masih di bawah target yang sebesar 14,45 juta. Kaltim Prima Coal merupakan tambang batu bara dengan produksi terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, Adaro Indonesia tercatat sudah menyalurkan 7,55 juta ton dan Borneo Indobara sebesar 4,77 juta ton. Anak usaha Bumi Resources lainnya, Arutmin Indonesia, menyalurkan 4,31 juta ton batu bara DMO.
(Baca: Selama 5 Tahun Terakhir, Target 25% DMO Batu Bara Hanya Tercapai Sekali)