PLTU Batu Bara Global Lebih Banyak Ditambah Ketimbang Dipensiunkan

Energi

Premium

Adi Ahdiat 19/11/2025 11:08 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Menurut data Global Energy Monitor, tren pensiun PLTU batu bara lebih rendah dibanding penambahan pembangkit baru. Alhasil, kapasitas PLTU batu bara global terus meningkat alih-alih berkurang.

Penambahan dan Penghentian Kapasitas PLTU Batu Bara Global (2000-Semester I 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “PLTU Batu Bara Global Lebih Banyak Ditambah Ketimbang Dipensiunkan”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Penambahan dan Penghentian Kapasitas PLTU Batu Bara Global (2000-Semester I 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Setiap tahun ada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang pensiun atau dihentikan operasinya.

Namun, tren pemensiunan PLTU ini lebih rendah dibanding penambahan pembangkit baru.

Alhasil, secara kumulatif, kapasitas PLTU batu bara yang beroperasi secara global terus meningkat tiap tahun.

(Baca: Pertumbuhan Kapasitas PLTU Batu Bara Global sampai Semester I 2025)

Menurut data Global Energy Monitor (GEM), pada tahun 2000, kapasitas PLTU batu bara yang dipensiunkan secara global hanya 4,06 gigawatt (GW).

Sedangkan penambahan kapasitas PLTU baru pada tahun tersebut jauh lebih besar, mencapai 33,58 GW.

Tren serupa terus terjadi sampai tahun ini. Pada semester I 2025, kapasitas PLTU batu bara global yang operasinya dihentikan hanya 9,05 GW.

Di sisi lain, penambahan kapasitas PLTU global semester I 2025 mencapai 30,03 GW, seperti terlihat pada grafik.

Adapun menurut laporan Global Coal Phaseout yang dirilis GEM, seluruh PLTU batu bara harus dipensiunkan pada tahun 2040, demi mencegah dampak buruk perubahan iklim.

"Untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris dan menempatkan dunia di jalur pemanasan global tidak lebih dari 1,5 °C, semua PLTU batu bara di negara-negara kaya harus dihentikan pada tahun 2030, dan dipensiunkan di seluruh dunia pada tahun 2040," kata GEM dalam laporannya.

(Baca: 69% PLTU Batu Bara Global Belum Berencana Pensiun Sesuai Perjanjian Paris)

Editor : Adi Ahdiat