Produksi Batu Bara Indonesia Naik dalam 4 Tahun Terakhir

Menurut data BP Statistical Review of World Energy yang dihimpun Databoks, produksi batu bara Indonesia naik dalam empat tahun terakhir.

Data ini mencakup semua jenis batu bara, termasuk antrasit, batu bara bitumen, batu bara sub-bitumen, dan lignit, yang diukur dalam satuan ton atau setara energi.

Tren kenaikan berturut-turut terjadi sejak 2021 hingga 2024. Namun, jika dilihat selama periode 2015-2024, produksi batu bara Tanah Air sempat fluktuatif sampai dengan 2020.

Penurunan terdalam terjadi pada 2020 yang anjlok hingga 8,51% dibanding produksi 2019, sementara kenaikan tertinggi pada 2018 yang melesat 20,93% dibanding produksi 2017.

Pada 2024, produksi batu bara Indonesia tercatat sebesar 836,13 juta ton, naik 7,86% dibandingkan dengan produksi 2023 yang sebanyak 775,18 juta ton.

Adapun produksi batu bara pada 2024 pun menjadi yang tertinggi selama periode 2015-2024.

Berikut rincian produksi batu bara Indonesia selama 2015-2024, menurut data BP Statistical Review of World Energy:

• 2015: 461,57 juta ton
• 2016: 456,20 juta ton
• 2017: 461,25 juta ton
• 2018: 557,77 juta ton
• 2019: 616,16 juta ton
• 2020: 563,73 juta ton
• 2021: 613,99 juta ton
• 2022: 687,43 juta ton
• 2023: 775,18 juta ton
• 2024: 836,13 juta ton.

Data produksi batu bara Indonesia dan negara-negara lain sejak 1981 dapat dilihat di Data Series Databoks.

(Baca: Suralaya, PLTU Penghasil Emisi Terbesar di Jawa-Bali dan Sumatra)