Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada September 2023 Indonesia mengimpor minyak mentah 1,88 juta ton, meningkat 29% dibanding September tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pada periode sama, impor hasil minyak turun 2% (yoy) menjadi 2,2 juta ton.
Dengan demikian, total volume impor minyak Indonesia (gabungan impor minyak mentah dan hasil minyak) pada September 2023 mencapai 4,08 juta ton.
Angka itu bertambah sekitar 10% dibanding September tahun lalu (yoy).
(Baca: Produksi Minyak Bumi Indonesia Jatuh pada 2022, Terendah Sedekade)
Secara kumulatif, selama periode Januari-September 2023 total volume impor minyak Indonesia mencapai 32,8 juta ton.
Jumlah tersebut meningkat 9% dibanding Januari-September 2022 (cumulative-to-cumulative/ctc).
Jika dirinci berdasarkan jenisnya, pada Januari-September tahun ini volume impor minyak mentah mencapai 13,3 juta ton, meningkat 18,5% (ctc).
Kemudian volume impor hasil minyak 19,5 juta ton, meningkat 3,4% (ctc).
Tren kenaikan impor minyak ini tak terlepas dari produksi minyak Indonesia yang menurun, sedangkan konsumsinya bertambah.
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi minyak bumi Indonesia cenderung terus berkurang dalam sedekade terakhir, hingga mencapai rekor terendah pada 2022.
Di sisi lain, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) cenderung meningkat, terutama konsumsi BBM kelas Pertalite (RON 90) yang angkanya menembus rekor tertinggi pada 2022.
(Baca: Konsumsi BBM Kelas Pertalite Melonjak pada 2022, Rekor Tertinggi Baru)