Pemerintah Banyak Berutang ke Jepang, Prancis, dan Jerman


Nama Data | Nilai |
---|---|
Jepang | 7,67 Miliar |
Prancis | 4,38 Miliar |
Jerman | 3,88 Miliar |
China | 1,35 Miliar |
Australia | 1,07 Miliar |
Singapura | 891,15 Juta |
Korea Selatan | 774,97 Juta |
Hong Kong | 766,3 Juta |
Austria | 294,95 Juta |
Amerika Serikat | 255,68 Juta |
Inggris | 144,77 Juta |
Belanda | 141,09 Juta |
Spanyol | 118,14 Juta |
Swiss | 15,89 Juta |
Belgia | 1,24 Juta |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Menurut data Bank Indonesia (BI), pada Mei 2024 pemerintah memiliki utang luar negeri US$190,97 miliar, belum termasuk utang bank sentral.
Jika dikonversi ke rupiah, nilainya setara dengan Rp3.094,1 triliun (asumsi kurs Rp16.202 per US$).
Utang luar negeri pemerintah ada yang berasal dari negara kreditor (12%), organisasi internasional (19%), dan pihak-pihak lain yang tidak disebut BI secara terperinci (68%).
Dari kelompok negara kreditor yang tercatat, pemberi utang terbesar untuk pemerintah Indonesia adalah Jepang, Prancis, dan Jerman.
Pada Mei 2024 pemerintah punya utang ke Jepang senilai US$7,67 miliar, Prancis US$4,38 miliar, dan Jerman US$3,88 miliar.
Sementara utang ke negara-negara lainnya lebih kecil seperti terlihat pada grafik.
Utang pemerintah pada Mei 2024 paling banyak untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (21%).
Ada banyak juga utang di sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,7%); jasa pendidikan (16,8%); konstruksi (13,6%); serta jasa keuangan dan asuransi (9,5%).