Menurut laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi langsung di Indonesia mencapai Rp1,42 kuadriliun pada 2023, tumbuh 17,54% dibanding 2022 (year-on-year/yoy).
Nilai tersebut juga menjadi yang tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya, seperti terlihat pada grafik.
Investasi langsung ini terdiri dari dua jenis, yakni penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Pada 2023 nilai PMA tumbuh 13,69% (yoy) menjadi Rp744 triliun (US$50,27 miliar).
Investasi PMA terbesar pada 2023 mengucur ke Jawa Barat dengan nilai US$8,28 miliar, lalu Sulawesi Tengah US$7,24 miliar, Maluku Utara US$4,99 miliar, dan DKI Jakarta US$4,88 miliar.
Kemudian nilai PMDN pada 2023 tumbuh 22,1% (yoy) menjadi Rp674,92 triliun.
Investasi PMDN terbesar mengalir ke DKI Jakarta senilai Rp95,2 triliun, lalu Jawa Barat Rp88,01 triliun, Jawa Timur 74,94 triliun, dan Kalimantan Timur Rp52,17 triliun.
(Baca: Investasi EBT Turun pada 2023, Migas dan Minerba Naik)