Pembangunan infrastruktur kerap digencarkan oleh pemerintahan yang sedang memegang kendali. Ada beragam infrastruktur yang diinisiasikan, tetapi salah satu infrastruktur yang tak luput dari rencana adalah bendungan atau waduk.
Selama 20 tahun terakhir, Indonesia dipimpin oleh dua presiden dengan masing-masing jabatan dua periode. Di antaranya era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2014 dan Joko Widodo alias Jokowi pada 2014-2024.
Selama dua rezim itu, berapa banyak bendungan yang sudah dikonstruksi?
Dilansir dari Detik.com, SBY menginisiasikan 21 bendungan. Selama 10 tahun menjabat, hanya 5 bendungan yang selesai ditangani.
Sisanya, 16 bendungan, 'diwariskan' kepada pemerintahan Jokowi.
Jokowi sendiri membangun sedikitnya 40 bendungan hingga saat ini. Rinciannya, sebanyak 29 bendungan terbangun pada 2021 dan 11 bendungan terbangun pada 2022, seperti dijabarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan diwartakan Kompas.com.
Meski PUPR tak merincikan lagi asal bendungan yang dibangun, tetapi 16 bendungan warisan SBY yang belum selesai telah dirampungkan pada pemerintahan Jokowi.
(Baca juga: NTB Miliki Jumlah Bendungan Terbanyak di Indonesia Saat Ini)
PUPR menyebut, ada 61 target bendungan yang bakal dibangun selama dua periode Jokowi, 2014-2024.
Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampung 3.734,09 juta m3 memiliki potensi pemanfaatan untuk layanan irigasi. Bendungan tersebut tersebar di 71 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari 16 DI bersumber dari bendungan selesai dan 55 DI dari bendungan on going.
Namun, PUPR memberi catatan bahwa pembangunan bendungan memang memakan waktu yang cukup lama. Walhasil dalam proses pembangunan, kerap kali tidak selesai dan 'diwariskan' ke pemerintahan selanjutnya.
"Karena kan bangun bendungan itu butuh 4-5 tahun," ujar Direktur Jenderal Sumberdaya Air (SDA) Kementerian PUPR saat itu, Mudjiadi, kepada detikFinance, Sabtu, (26/9/2015).
PUPR menyebut, fungsi bendungan adalah untuk meningkatkan ketahanan air dan pangan secara nasional.
Menurut PUPR, pembangunan bendungan yang masif diiringi dengan langkah modernisasi irigasi melalui pengembangan dan pengelolaan irigasi premium atau irigasi yang mendapatkan jaminan suplai air dari bendungan, bisa menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.
(Baca juga: Bagaimana Perbandingan Utang Pemerintah Indonesia Era SBY dan Jokowi?)