Subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang terus membengkak membuat pemerintah berencana menaikkan harga Pertalite dan Solar. Seperti diketahui, selama ini pemerintah masih menanggung kerugian penjualan BBM bersubsidi tersebut untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan harga.
Tak hanya BBM bersubsidi, pemerintah juga masih menanggung rugi penjualan bensin jenis Pertamax (Research Octane Number/RON) 92.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pada Agustus 2022 SPBU Pertamina menjual Pertamax dengan harga Rp12.500 per liter, sementara harga keekonomian atau harga seharusnya Rp17.300 per liter.
Dengan demikian, pemerintah harus menanggung kerugian Rp4.800 per liter meskipun Pertamax bukan termasuk BBM bersubsidi.
Harga Pertamax memang paling murah di kelas RON 92 jika dibandingkan dengan pesaingnya, seperti di SPBU Shell, SPBU Vivo, maupun SPBU BP-AKR.
Berikut ini perbandingan harga BBM jenis bensin RON 92 per Agustus 2022:
- Revvo 92 (Vivo): Rp17. 500 per liter
- Super (Shell): Rp17.300 per liter
- BP 92 (BP-AKR): Rp17.300 per liter
- Pertamax (Pertamina): Rp12.500 per liter
Sebagai informasi, pemerintah mengalokasikan dana untuk subsidi dan kompensasi energi senilai Rp502 triliun pada 2022.
Naiknya harga minyak mentah dunia di atas US$100 per barel, nilai tukar rupiah yang melemah, serta konsumsi BBM bersubdisi yang meningkat, membuat anggaran subsidi dan kompensasi tersebut melonjak hingga 3 kali lipat dari APBN 2022.
(Baca: Pertamina Jual Rugi Solar, Pertalite, Pertamax, dan LPG)