Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, realisasi investasi subsektor minyak dan gas bumi (migas) mencapai US$15,6 miliar atau Rp243,77 triliun (asumsi kurs Rp15.626/US$) pada 2023.
Angka itu terdiri atas investasi di hulu sebesar US$13,72 miliar atau Rp214,40 triliun dan investasi hilir US$1,88 miliar atau Rp29,37 triliun.
Realisasi 2023 naik 12,23% dari 2022 yang sebesar US$13,90 miliar atau Rp217,21 triliun.
Komponen investasi migas 2023 juga lebih tinggi dari 2022, yakni investasi hulu sebesar US$12,32 miliar (Rp192,52 triliun) dan hilir sebesar US$1,58 miliar (Rp24,69 triliun) pada 2022.
(Baca juga: Harga Minyak Turun, PNBP Migas Berkurang pada 2023)
Dilihat dari trennya sejak 2017, realisasi di hulu migas selalu lebih besar daripada hilirnya.
Realisasi tertinggi selama tujuh tahun terakhir jatuh pada 2023. Sementara terendah pada 2017, yakni US$11,04 miliar (Rp172,52 triliun).
Angka itu terdiri atas investasi hulu US$10,27 miliar (Rp160,48 triliun) dan hilir sebesar US$770 juta (Rp12,03 triliun).
(Baca juga: PNBP Sumber Daya Alam Capai Rp254,8 Triliun pada 2023)