Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar kedua di dunia. Berdasarkan data BP, ekspor batu bara Indonesia mencapai 8,51 eksajoule pada 2020, naik 0,23% dibanding tahun sebelumnya. Jumlah tersebut mencapai 26,8% dari total ekspor batu bara dunia yang mencapai 31,78 eksajoule.
Indonesia berada di bawah Australia dengan ekspor batu bara sebesar 9,25 eksajoule pada tahun lalu. Angka tersebut mencapai 29,1% dari total ekspor batu bara dunia.
Volume ekspor Indonesia sempat mencapai level tertinginya sebesar 8,57 eksajoule pada 2013, namun mengalami penurunan hingga 2015. Ekspor batu bara dari dalam negeri baru meningkat kembali setahun setelahnya.
Berdasarkan tujuannya, ekspor batu bara Indonesia paling besar ke Tiongkok, yakni 2,34 eksajoule. India menempati posisi kedua dengan ekspor dari tanah air mencapai 2,04 eksajoule.
Ekspor batu bara dari Indonesia ke Jepang dan Korea Selatan masing-masing sebesar 0,69 eksajoule dan 0,64 eksajoule. Lalu, ekspor ke negara-negara Asia Pasifik lainnya mencapai 2,78 eksajoule, Eropa 0,01 eksajoule, Amerika Serikat 0,01 eksajoule, dan Timur Tengah 0,01 eksajoule.
Adapun, produksi batu bara nasional turun 9% menjadi 13,88 eksajoule pada tahun lalu. Demikian pula konsumsi domestik turun 4,9% menjadi 3,26 eksajoule.
Dengan demikian, neraca batu bara Indonesia mengalami surplus 10,62 eksajoule. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,51 eksajoule di ekspor ke beberapa negara.
(Baca: Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Cadangan Batu Bara Terbesar di Dunia)