Liquified petroleum gas (LPG) adalah bahan bakar utama yang dipakai rumah tangga Indonesia untuk memasak.
Namun, setidaknya dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia bergantung pada pasokan LPG impor, karena produksi LPG dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan konsumsi nasional.
(Baca: LPG, Bahan Bakar Utama Rumah Tangga Indonesia Awal 2025)
Menurut laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), volume konsumsi LPG di Indonesia pada 2024 mencapai 8,9 juta ton.
Namun, produksi LPG dalam negeri pada 2024 hanya 1,96 juta ton, jauh di bawah kebutuhan konsumsi.
Alhasil, Indonesia pun mengimpor LPG sebanyak 6,91 juta ton pada 2024.
Tren serupa selalu terjadi setidaknya sejak tahun 2015, seperti terlihat pada grafik.
Adapun selama periode 2015—2024, kontribusi impor dalam pasokan LPG nasional kian membesar, sedangkan kontribusi produksi domestik menyusut.
Pada 2015, porsi impor LPG mencapai 66% dari total konsumsi LPG Indonesia. Lalu pada 2024, porsinya naik menjadi 78%.
Di sisi lain, pada 2015, produksi LPG domestik masih menyumbang 36% terhadap total konsumsi. Namun, pada 2024, porsinya turun menjadi 22%.
(Baca: Konsumsi LPG di Indonesia Meningkat sampai 2024)