Data per Maret 2025, pertumbuhan nilai impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di Sumatera Selatan tercatat 628,4%. Angka ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat US$516,62 ribu. Sebelumnya, Sumatera Selatan pernah mencatatkan rekor pertumbuhan pada Juni 2021 dengan angka nilai impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 mencapai US$1,76 juta dan untuk rata-rata dalam enam tahun terakhir yakni sebesar 201.13%.
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Perkembangan Inflasi (m-to-m) Kota Serang 6 Bulan Terakhir)
Rata-rata nilai impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di Indonesia saat ini sebesar US$150,17 juta data per Maret 2025. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Banten berada di urutan pertama. Di provinsi ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah nilai impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 sebanyak US$552,53 juta. Perkembangan data bulanan di wilayah ini naik 27,45% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Bulan Mei, Inflasi Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya di Kabupaten Karimun -0,08%)
Menyusul di urutan berikutnya adalah Jawa Tengah. Periode yang sama bulan sebelumnya nilai impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di provinsi ini tercatat US$570,39 juta .
Selanjutnya, nilai impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di Jawa Timur turun 26,27% menjadi US$463,85 juta dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Kep. Riau dengan nilai impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 US$462,13 juta (naik 178,18%) dan nilai impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di Kalimantan Timur naik 67,15% menjadi US$300,52 juta dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
Berikut ini sepuluh provinsi dengan nilai impor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 tertinggi pada Maret 2025:
- Banten US$552,53 juta
- Jawa Tengah US$468,46 juta
- Jawa Timur US$463,85 juta
- Kep. Riau US$462,13 juta
- Kalimantan Timur US$300,52 juta
- DKI Jakarta US$274,47 juta
- Jawa Barat US$206,78 juta
- Sulawesi Tengah US$194,49 juta
- Lampung US$99,08 juta
- Sumatera Utara US$92,42 juta