Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) Indonesia berada di level 112,75 pada Oktober 2022.
Angka tersebut turun 0,11% dibanding IHK September 2022 yang sempat mencapai 112,87, level tertingginya sejak 2020.
Dengan demikian, pada Oktober 2022 Indonesia mengalami deflasi bulanan 0,11% (month-on-month/mom). Namun, jika dibandingkan dengan posisi Oktober 2021, masih terjadi inflasi tahunan sebesar 5,71% (year-on-year/yoy).
Secara kumulatif, sepanjang periode Januari-Oktober 2022 juga masih terjadi inflasi tahun berjalan sebesar 4,73% (year-to-date/ytd).
Dari 11 kelompok pengeluaran, ada 2 sektor yang mencatat deflasi bulanan pada Oktober 2022, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,97% (mom); serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,07% (mom).
Sedangkan 9 kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi bulanan, yaitu pakaian dan alas kaki 0,09% (mom); perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,18% (mom); serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,18% (mom).
Kelompok pengeluaran kesehatan mencatat inflasi bulanan 0,21% (mom), transportasi 0,35% (mom); rekreasi, olahraga, dan budaya 0,16% (mom); pendidikan 0,15% (mom); penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,3% (mom); serta perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,24% (mom).
Pada Oktober 2022 inflasi bulanan juga terjadi pada komponen inti 0,16% (mom) dan komponen diatur pemerintah 0,33% (mom). Sedangkan komponen bergejolak mengalami deflasi bulanan 1,62% (mom).
Sementara itu komponen energi mengalami inflasi bulanan 0,45% (mom) dan komponen bahan makanan mengalami deflasi bulanan 1,49% (mom).
(Baca: Inflasi September 2022 Capai 1,17% M-to-M)