Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato Nota Keuangan di Gedung DPR RI menyebutkan sejumlah asumsi makro yang akan menjadi fokus pemerintah tahun depan. Pemerintah menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 di angka 5,3% sama seperti target APBN 2019.
Beberapa asumsi ekonomi seperti inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS lebih optimistis. Asumsi inflasi dalam RAPBN 2020 sebesar 3,1%, lebih rendah dibandingkan target di APBN 2019 sebesar 3,5%. Adapun asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp 14.400, menguat dibandingkan asumsi APBN 2019 sebesar Rp 15.000 per dolar AS.
Asumsi harga minyak dunia dalam RAPBN 2020 ditetapkan sebesar US$ 65 per barel, lebih rendah dari asumsi APBN 2019 sebesar US$ 70 per barel. Namun, asumsi lifting produksi minyak dan gas turun dibandingkan 2019. Dalam RAPBN 2020, asumsi lifting minyak menjadi 734 ribu barel per hari dari sebelumnya 775 ribu barel per hari. Asumsi lifting gas turun dari 1,25 juta barel per hari menjadi 1,19 juta barel per hari.