Serangan peretas alias hacker seperti Bjorka semakin marak di Indonesia. Hal ini patut diwaspadai, terlebih ada jutaan data pribadi masyarakat tanah air yang diduga berhasil dibobol oleh Bjorka, termasuk data para pejabat negara dan data krusial negara lainnya.
Teranyar, Komisi I DPR menyetujui pagu anggaran Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tahun 2023 sebesar Rp624 miliar untuk tahun 2023. Anggaran tersebut salah satunya adalah untuk melindungi dunia maya Indonesia dari serangan siber, seperti yang dilakukan peretas alias hacker Bjorka.
“Komisi I DPR RI menyetujui pagu alokasi anggaran atau yang biasa disebut pagu definitif RAPBN 2023 BSSN Rp 624,37 miliar," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto dikutip dari Tempo.co, Kamis (22/9).
Rinciannya, anggaran tersebut untuk memenuhi kebutuhan dua program, di antaranya manajemen badan siber dan sandi negara sebesar Rp407,14 miliar, serta program keamanan, ketahanan siber, dan sandi negara sebesar Rp217,22 miliar.
Berdasarkan Buku II Nota Keuangan beserta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2023, anggaran BSSN cenderung fluktuaitf dalam 5 tahun terakhir.
Anggaran RAPBN 2023 BSSN hanya naik tipis jika dibandingkan tahun ini. Pada outlook 2022, anggaran BSSN sebesar Rp507,8 miliar.
Padahal, pada 2021 anggaran BSSN sempat mencapai Rp1,41 triliun. Bahkan, anggaran belanja badan keamanan siber negara tersebut sempat mencapai Rp2,27 triliun pada 2019 lalu alias yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
(Baca: Ini Negara Favorit Jadi Incaran Utama Hacker, RI Masuk Daftar?)