Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, pada 2023 mencapai Rp2726,26 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp2503,52 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 0,63%.
(Baca: Harga Perak Turun Menuju Level US$ 33,88 per Troy Ons (Kamis, 31 Oktober 2024))
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 73.046 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp37.820 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 318.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp1,05 triliun. Nominal ini tumbuh 4,95% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp961,52 miliar.
Di urutan kedua adalah sektor konstruksi tumbuh 6,42% menjadi Rp407,57 miliar, PDRB sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 5,19% menjadi Rp279,49 miliar.
(Baca: 17,8% Penduduk di Kabupaten Minahasa Tenggara Beragama Islam)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan PDRB Rp244,77 miliar. Sektor ini tercatat tumbuh 9,06% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp216,84 miliar.
Distribusi PDRB di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 38,35%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Sektor Informasi dan Komunikasi,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Jasa Perusahaan.