Laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan, realisasi anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp 533,60 triliun per 17 Desember 2021. Nilai tersebut baru mencapai 71,6% dari total anggarannya yang sebesar Rp 744,77 triliun.
Artinya, masih ada sisa anggaran sebesar Rp211,17 triliun yang belum terserap hingga dua pekan menjelang akhir tahun.
Dari jumlah pagu PEN, realisasi anggaran untuk perlindungan sosial merupakan yang terbesar mencapai Rp 161,17 triliun. Jumlah itu setara dengan 86,4% dari pagu anggaran yang mencapai Rp 186,64 triliun.
Realisasi anggaran terbesar selanjutnya berasal dari program kesehatan sejumlah Rp 147,44 triliun. Angka itu setara dengan 68,6% dari pagu anggaran yang mencapai Rp 214,96 triliun.
Kemudian, realisasi anggaran untuk program prioritas tercatat sebesar Rp 87,47 triliun. Nilai ini setara dengan 74,2% dari pagu anggaran yang senilai Rp 117,94 triliun.
Lalu, realisasi anggaran untuk program dukungan UMKM dan korporasi mencapai Rp 74,36 triliun atau setara dengan 45,8% dari pagu anggaran yang senilai Rp 162,40 triliun. Sementara, realisasi anggaran untuk insentif usaha sebesar Rp 63,16 triliun atau 100,5% dari pagu anggaran Rp 62,83 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh kementerian dan lembaga agar anggaran PEN dapat terealisasikan hingga dua pekan sebelum akhir tahun. Jika anggaran tak mampu terealisasikan, ia melanjutkan, maka anggaran PEN bakal dikembalikan ke APBN.
(Baca: Realisasi Anggaran PEN Baru 66,6% hingga Pertengahan November 2021)