Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp 495,77 triliun per 19 November 2021. Nilai tersebut baru mencapai 66,6% dari total anggarannya yang sebesar Rp 744,77 triliun.
Dari jumlah tersebut, realisasi anggaran untuk perlindungan sosial merupakan yang terbesar mencapai Rp 140,50 triliun. Jumlah itu setara dengan 75,5% dari pagu anggaran yang mencapai Rp 186,64 triliun.
Realisasi anggaran terbesar selanjutnya berasal dari program kesehatan sejumlah Rp 135,53 triliun. Angka itu setara dengan 63% dari pagu anggaran yang mencapai Rp 214,96 triliun.
Kemudian, realisasi anggaran untuk program dukungan UMKM dan korporasi mencapai Rp 81,83 triliun. Nilainya setara dengan 50,4% dari pagu anggaran yang senilai Rp 162,40 triliun.
Lalu, realisasi anggaran untuk program prioritas tercatat sebesar Rp 75,44 triliun atau setara 64% dari pagu anggaran Rp 117,94 triliun. Sementara, realisasi anggaran untuk insentif usaha sebesar Rp 62,47 triliun atau 99,4% dari pagu anggaran Rp 62,83 triliun.
Meskipun tahun 2021 hanya tinggal sebulan lagi, tetapi Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata optimistis belanja program PEN dapat terealisasi sekitar 91-95% hingga akhir tahun. Salah satunya, belanja ini akan terus bergerak untuk membayar klaim rumah sakit hingga vaksinasi di bulan November dan Desember.
(Baca: Defisit APBN Capai Rp 452 Triliun pada September 2021)