Ekonomi Indonesia sepanjang 2020 melaju -2,07%. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak 1998 atau saat krisis moneter. Saat itu, ekonomi negeri ini tumbuh -13,13%.
Kondisi buruk perekonomian Indonesia sepanjang tahun lalu lantaran terdampak pandemi Covid-19. Roda perekonomian harus terhambat lantaran kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat. Ekonomi Indonesia mulai minus pada kuartal II-2020 dan berlanjut sampai kuartal IV-2020. Pada kuartal IV-2020, ekonomi negeri ini tumbuh -2,19%.
Menurut lapangan usaha, hanya ada 7 sektor tumbuh positif sepanjang 2020, yaitu pertanian 1,75%, jasa keuangan dan asuransi 2,37%, informasi dan komunikasi 10,58%, jasa pendidikan 2,63%, real estat 2,32%, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 11,6%, dan pengadaan air 4,94%.
Sepuluh sektor lainnya tumbuh negatif dengan penurunan terdalam terjadi pada sektor transportasi dan pergudangan (-15,04%) dan akomodasi makan minum (-10,22%). Akomodasi makan dan minum terkontraksi karena menurunnya tingkat penghunian kamar, jumlah wisatawan mancanegara, dan tutupnya sejumlah jumlah hotel.
Sementara dari sisi pengeluaran, hanya konsumsi pemerintah yang tumbuh positif sebesar 1,94%. Motor penggerak ekonomi Indonesia, yaitu konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) mengalami kontraksi dengan masing-masing sebesar -2,63% dan -4,95%.
(Baca: Ekonomi Global Diprediksi Mulai Bangkit pada 2021)