Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Oktober 2023 Indonesia mengalami inflasi tahunan 2,56% (year-on-year/yoy).
Komoditas yang memiliki andil besar terhadap inflasi atau kenaikan harga tahunan pada Oktober 2023 adalah beras, bawang putih, daging ayam ras, gula pasir, jeruk, kentang, rokok kretek, rokok putih, dan rokok kretek filter.
(Baca: Harga Beras Naik, Tembus Rekor Baru pada Oktober 2023)
Laju inflasi tahunan pada Oktober 2023 juga dipengaruhi kenaikan harga sewa rumah, kontrak rumah, upah asisten rumah tangga, tarif air minum PAM, mobil, tarif kereta api, uang sekolah SD, uang sekolah SMA, uang kuliah, nasi dengan lauk, dan emas perhiasan.
Sementara, komoditas yang menyumbang deflasi atau penurunan harga tahunan pada Oktober 2023 adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, daging babi, sabun cair/cuci piring, dan telepon seluler.
Jika dilihat dari kelompok pengeluarannya, pada Oktober 2023 inflasi tahunan Indonesia paling besar terjadi di sektor makanan, minuman, dan tembakau. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Makanan, minuman dan tembakau: 5,41% (yoy)
- Perawatan pribadi dan jasa lainnya: 3,67% (yoy)
- Penyediaan makanan dan minuman/restoran: 2,21% (yoy)
- Kesehatan: 2,04% (yoy)
- Pendidikan: 1,99% (yoy)
- Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga: 1,89% (yoy)
- Rekreasi, olahraga, dan budaya: 1,50% (yoy)
- Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: 1,16% (yoy)
- Transportasi: 1,20% (yoy)
- Pakaian dan alas kaki: 0,85% (yoy)
- Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan: 0,11% (yoy).