Indeks harga konsumen (IHK) komponen inti berada di level 110,62 pada September 2022, naik 0,3% dibanding bulan sebelumnya.
Artinya, laju inflasi inti secara bulanan mencapai 0,3% (month-on-month/mom) pada September 2022.
Jika diakumulasikan, selama periode Januari-September 2022 komponen inti mengalami inflasi sebesar 2,81% (year to date/ytd).
Sedangkan jika dibanding September 2021, komponen inti pada September 2022 mengalami inflasi tahunan 3,21% (year on year/yoy). Ini merupakan laju inflasi inti tahunan tertinggi sejak awal 2022, seperti terlihat pada grafik.
Inflasi inti adalah komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti:
- Interaksi permintaan-penawaran.
- Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang.
Di sisi lain, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi bulanan sebesar 6,18% (mom) pada September 2022. Sedangkan secara kumulatif periode Januari-September 2022 komponen ini mengalami inflasi 11,99% (ytd) serta inflasi tahunan 13,28% (yoy).
Sementara komponen bergejolak justru mengalami deflasi bulanan sebesar 0,79% (mom) pada September 2022. Sedangkan secara kumulatif periode Januari-September 2022 komponen ini mencatat inflasi 5,23% (ytd) dan inflasi tahunan 9,02% (yoy).
Berikut kontribusi inflasi menurut komponen pada September 2022:
- Komponen inti: 0,2%
- Harga diatur pemerintah: 1,11%
- Bergejolak: -0,14%
(Baca: Terpukul BBM, Inflasi Bulanan Transportasi Tembus 8% pada September 2022)