Industri ekonomi kreatif efektif menyerap tenaga kerja perempuan Indonesia. Data terakhir yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam laporan ‘Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif’, menunjukkan bahwa perempuan menjadi pemain utama di industri tersebut dengan persentase sebesar 53,86%. Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi tenaga kerja Indonesia pada umumnya, pekerja perempuan sebesar 37,16% dan laki-laki sebesar 62,84%.
Partisipasi perempuan pada ekonomi kreatif menunjukkan tren meningkat setiap tahunnya. Dalam rentang waktu 6 tahun pertumbuhan partisipasi tenaga kerja terbesar terjadi pada tahun 2011 dan 2016 yakni sebesar 9%.
Selain menyerap tenaga kerja, industri ekonomi kreatif juga membuka kesempatan bagi perempuan untuk memberdayakan diri, khususnya secara ekonomi. Pada tahun 2016, industri kreatif telah menyumbang 7,44% dari total PDB Indonesia. Hal tersebut setara dengan nilai sebesar Rp 922,59 triliun. Tahun ini, pemerintah menargetkan kontribusi industri kreatif mencapai Rp 1.100 triliun dengan sektor andalan berupa kuliner, fesyen, dan kriya.
This article was produced in partnership with Investing in Women an initiative of the Australian Government that promotes women’s economic empowerment in South East Asia.