Porsi Perempuan RI di Posisi Manajerial Meningkat pada 2024

Erlina Fury Santika 31/12/2025 16:05 WIB

Bagikan URL telah disalin

Memuat...

Menurut data BPS, proporsi perempuan yang duduk di posisi manajerial menjadi 35,49% pada 2024. Meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Proporsi Perempuan Indonesia yang Berada di Posisi Manajerial (2015-2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Porsi Perempuan RI di Posisi Manajerial Meningkat pada 2024”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proporsi Perempuan Indonesia yang Berada di Posisi Manajerial (2015-2024)

Unduh

Sumber

A Kecil
A Sedang
A Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, peran perempuan sebagai tenaga profesional menunjukkan perkembangan yang lebih baik.

Ini bisa dilihat dari data proporsi perempuan dalam posisi manajerial yang meningkat, dari 30,37% pada 2019, menjadi 32,5% pada 2021, hingga 35,49% pada 2024.

Angka pada 2024 pun menjadi yang tertinggi sejak sedekade lalu, seperti terlihat pada grafik.

"Capaian ini mencerminkan adanya penguatan pemberdayaan, sekaligus menjadi indikator bahwa perempuan makin memperoleh ruang dan kepercayaan untuk menduduki posisi strategis," tulis BPS dalam laporan Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2025.

(Baca: Persentase Hakim Perempuan Peradilan Umum RI Terus Naik hingga 2024)

Walaupun secara statistik sudah membaik, BPS mendorong peran perempuan harus lebih ditingkatkan.

Kata BPS, arah kebijakan ke depan akan difokuskan pada penguatan kapasitas dan kemandirian, serta peningkatan kepemimpinan perempuan dalam pengambilan keputusan.

"Strategi ini tidak hanya menargetkan peningkatan kuantitas tetapi juga kualitas kepemimpinan perempuan melalui penguatan kapasitas yang terstruktur," kata BPS.

(Baca: Keterwakilan Perempuan di DPR Belum Pernah Sentuh 30% Sejak Pemilu 1955)

Editor : Erlina Fury Santika