Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026 pada Jumat (15/8/2025).
"Arsitektur APBN 2026 adalah implementasi dari visi dan misi saya bersama wakil presiden yang diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera," kata Presiden Prabowo dalam Pidato RAPBN 2026, Jumat (15/8/2025).
Untuk tahun 2026, rencana nilai belanja negara mencapai Rp3.786,5 triliun, meningkat 7,3% dibanding perkiraan belanja tahun ini (year-on-year/yoy).
Kemudian target pendapatan negara pada 2026 mencapai Rp3.147,7 triliun, tumbuh 9,8% (yoy).
Dengan belanja yang lebih besar dari pendapatan, RAPBN Indonesia pada 2026 memiliki defisit atau kekurangan anggaran Rp638,8 triliun, setara 2,48% dari proyeksi nilai produk domestik bruto (PDB).
"Kami akan terus melaksanakan efisiensi sehingga defisit ini kami ingin tekankan sekecil mungkin," kata Prabowo.
Menurutnya, APBN didesain untuk menguatkan sektor pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan.
(Baca: Target Rasio Utang Pemerintah dan Defisit APBN 2025-2029)