Pemerintah Indonesia tengah mendorong upaya hilirisasi, yakni pengolahan bahan mentah untuk menaikkan nilai tambahnya.
Hilirisasi ini salah satunya difokuskan di sektor pengolahan komoditas mineral, khususnya nikel, tembaga, bauksit, dan timah.
Menurut laporan Kementerian Investasi, pada semester I 2024 sudah ada investasi senilai Rp114,1 triliun untuk pembangunan smelter atau fasilitas pengolahan mineral di Indonesia.
Mayoritas atau Rp80,9 triliun di antaranya ditujukan untuk smelter nikel. Kemudian untuk smelter tembaga Rp28 triliun, smelter bauksit Rp5,1 triliun, dan smelter timah Rp0,1 triliun.
"Timah yang [investasinya] masih kecil, tapi memang timah ini industrinya beda dengan nikel atau bauksit, karena nilai investasinya juga tidak banyak," kata Bahlil Lahadalia ketika masih menjabat sebagai Menteri Investasi, dalam konferensi pers, Senin (29/7/2024).
(Baca: Investasi Hilirisasi Semester I 2024, Terbanyak di Sektor Mineral)