Berdasarkan riset Katadata Insight Center (KIC) dalam analisis Sales Planning and Synergy Hub Tools (SPLASH), nilai belanja produk atau sektor kecantikan di Indonesia konsisten meningkat.
Pada 2020, pengeluaran untuk produk kecantikan mencapai Rp175 triliun. Setahun kemudian, nilainya naik 10,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp193 triliun.
Selanjutnya pada 2022, nilainya menjadi Rp219 triliun atau naik 13,5% dari 2021. Memasuki 2023, nilainya dikalkulasikan sebesar Rp233 triliun atau tumbuh 6,5% dari tahun sebelumnya.
Sementara proyeksi pada 2024 mencapai Rp256 triliun, tumbuh 9,9% (yoy). Adapun pada 2025 diprediksi mencapai Rp262 triliun atau tumbuh 2,4% (yoy).
Sepanjang 2020 hingga proyeksi 2025 mendatang, tingkat pertumbuhan rata-rata atau compounded average growth rate/CAGR diprediksi mencapai 7,02%.
"Ini satu gambaran yang positif untuk prospek industri kecantikan, mengingat peningkatan yang konsisten ini terjadi meskipun adanya pandemi Covid-19 pada 2020-2022," tulis tim riset KIC yang dikutip pada Kamis (26/9/2024).
Tingkat pertumbuhan belanja kecantikan di Indonesia juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan belanja kecantikan negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang diestimasi tumbuh dengan CAGR 6,74% dan di Amerika Serikat dengan CAGR 5,8%.
Riset KIC ini diolah dari Mordor Intelligence dan Precedence Research yang dipublikasikan pada Senin (23/9/2024).
(Baca juga: 5 Wilayah dengan Pengeluaran Produk Kecantikan Tertinggi Nasional)