Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melemah dari 5,2% pada 2022 menjadi 4,8% pada 2023. Hal ini tercatat dalam laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) edisi Desember 2022.
Proyeksi tersebut berbeda dari laporan sebelumnya, yaitu East Asia and the Pacific Economic Update edisi Oktober 2022, di mana Bank Dunia sempat meramalkan ekonomi Indonesia stabil sampai 2023.
Proyeksi ekonomi Indonesia berubah karena dipengaruhi sejumlah faktor, seperti turunnya permintaan ekspor dan naiknya risiko inflasi pada 2023.
"Permintaan global yang melemah dapat merugikan kinerja ekspor Indonesia dan mengurangi aliran investasi asing. Pengetatan moneter global juga dapat memicu keluarnya arus modal yang lebih besar, serta depresiasi rupiah yang kemudian memicu inflasi," kata Bank Dunia dalam IEP Desember 2022.
"Kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil di tengah gejolak global, namun tidak terlindung dari tekanan harga," lanjutnya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut Bank Dunia merekomendasikan pemerintah Indonesia untuk memperluas basis pajak, meningkatkan pemungutan pajak usaha, mengatur ulang anggaran subsidi energi, serta memperkuat program bantuan sosial.
"Terakhir, untuk mendapat manfaat dari transisi ekonomi rendah karbon global, Indonesia dapat memperkuat kebijakan perdagangan dan perubahan iklim yang saling melengkapi," kata Bank Dunia.
(Baca: Tiga Lembaga Internasional Prediksi Ekonomi RI Turun pada 2023)