Ekonomi Indonesia Masih Terbesar di ASEAN sampai 2021

1
Viva Budy Kusnandar 17/08/2022 11:20 WIB
Image Loader
Memuat...
databoks logo
warning

Mohon maaf, telah terjadi kesalahan

Untuk sementara, data ini tidak dapat ditampilkan. Kami sedang berusaha memperbaikinya.

Kembali ke Home
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara (Associations of Southeast Asian Nations/ASEAN).

Berdasarkan data Bank Dunia, produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai US$1,19 triliun pada 2021. Nilai tersebut merupakan yang terbesar dibanding 9 negara ASEAN lainnya.

Nilai PDB Indonesia pada 2021 juga mencapai sekitar sepertiga PDB ASEAN yang nilai totalnya US$3,34 triliun.

Perekonomian Indonesia menempati urutan teratas di kawasan Asia Tenggara sejak 1970 hingga 1997. Namun, ekonomi nasional sempat luluh lantak akibat diterjang krisis finansial di kawasan Asia serta krisis ekonomi-politik nasional pada 1998.

Pada saat itu, nilai tukar rupiah anjlok  dari sekitar Rp2.000 per dolar Amerika Serikat (AS) menjadi Rp10.000 per dolar AS. Kondisi tersebut diperparah dengan terjadinya konflik sosial yang membuat perekonomian domestik anjlok menjadi tinggal US$95,45 miliar pada 1998, dibanding tahun sebelumnya senilai US$215,75 miliar.

Pada 1998 posisi PDB Indonesia pun turun sehingga berada di bawah PDB Thailand yang sebesar US$150,18 miliar.

Namun, setahun kemudian ekonomi Indonesia mampu bangkit dan kembali memimpin PDB di kawasan ASEAN serta bertahan hingga 2021.

PDB nasional bahkan telah berada di atas US$1 triliun sejak 2017. Sementara ekonomi Thailand yang berada di urutan kedua hanya mencapai US$456 miliar.

(Baca: Perekonomian Indonesia Alami Deindustrialisasi?)

Memasuki semester I-2022 perekonomian Indonesia juga masih relatif stabil meski laju inflasi meningkat signifikan di banyak negara.

Ekonomi Indonesia hingga semester I-2022 tumbuh 5,23% dibandingkan dengan semester I tahun sebelumnya (cumulative to cumulative/c-to-c), terutama ditopang oleh konsumsi domestik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB Indonesia mencapai Rp4,92 kuadriliun pada kuartal II-2022, dan 51,47%-nya berasal dari konsumsi masyarakat.

Selain itu, komoditas ekspor andalan Indonesia seperti batu bara, minyak sawit (crude palm oil/CPO), dan minyak mentah juga mengalami kenaikan harga, sehingga berdampak pada naiknya penerimaan negara dari pajak maupun non-pajak.

(Baca: Ini Pertumbuhan Ekonomi Negara Kawasan Asia Pasifik, Bagaimana dengan Indonesia?)

 

Editor : Adi Ahdiat

Data Populer

Lihat Semua