Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Mining Industry Indonesia (MIND ID) tahun buku 2023 menetapkan laba bersih sebesar Rp27,5 triliun sepanjang tahun lalu.
Angka tersebut tumbuh 22,4% dari capaian tahun buku 2022 dan 36,3% lebih tinggi dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023.
Dari laporan keuangan perusahaan, laba tahun berjalan pada 2022 mencapai Rp22,49 triliun. Naik signifikan dari 2021 yang sebesar Rp14,32 triliun dan 2020 sebesar Rp1,82 triliun.
Sementara itu, realisasi EBITDA MIND ID mencapai Rp40,3 triliun pada 2023, tumbuh 9,7% dibandingkan tahun buku 2022 dan lebih tinggi 58,7% dari RKAP 2023. Adapun EBITDA pada 2022 sebesar Rp36,69 triliun; 2021 sebesar Rp28,05 triliun; dan 2020 sebesar Rp11,26 triliun.
EBITDA merupakan earning before interest, taxes, depreciation, and amortization yang merujuk pada nilai pendapatan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Pos EBITDA ini bisa digunakan sebagai indikator untuk mengukur keuntungan yang didapatkan perusahaan.
Adapun total aset MIND ID juga meningkat 13% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp259,2 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp229,32 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada ekuitas atau modal yang naik 18% (yoy) menjadi Rp129,6 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp110,24 triliun.
Dari sisi operasional, MIND ID mempertahankan laju produksi sejumlah komoditas tambang guna meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral Indonesia mulai nikel, tembaga, timah, batu bara, hingga emas dan perak.
Adapun, sepanjang Januari-Desember 2023, MIND ID telah memproduksi sedikitnya 41,90 juta ton batu bara, 15.300 ton timah ingot, 214.900 ton aluminium, 13,44 juta ton nikel, 21.500 ton feronikel, 2,01 juta ton bauksit, serta 1,2 ton emas.
(Baca juga: Ini Penyusutan Cadangan Tembaga Freeport sejak Dikuasai Indonesia)
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso tak menampik adanya sejumlah tantangan seperti tekanan geopolitik yang berpengaruh terhadap fluktuasi harga dan nilai tukar. Kendati begitu dia mengaku sudah memitigasinya.
"Selanjutnya, perusahaan mulai menjajaki ekspansi pasar baru, serta menjaga penguatan penetrasi pasar eksisting komoditas saat ini juga telah sisi positif bagi kami dalam mengoptimalkan penjualan dan produksi mineral Indonesia," kata Hendi melalui keterangan tertulis dalam laman perusahaan, Senin (10/6/2024).
RUPS tahunan MIND ID juga melakukan perombakan internal perusahaan. MIND ID memberhentikan Jisman Parada Hutajulu sebagai Komisaris dan mengangkat Grace Natalie Louisa sebagai penggantinya. Diketahui, Grace Natali merupakan politisi PSI dan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selanjutnya, MIND ID juga mengangkat Fuad Bawazier, politisi Gerindra, sebagai Komisaris Utama dan Pamitra Wineka sebagai Komisaris Independen.
Berikut susunan baru Dewan Komisaris dan Direksi MIND ID:
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Fuad Bawazier
- Komisaris Independen: Muhammad Munir
- Komisaris Independen: Pamitra Wineka
- Komisaris: Astera Primanto Bhakti
- Komisaris: Grace Natalie
- Komisaris: Nicolaus Teguh Budi Harjanto
Direksi
- Direktur Utama : Hendi Prio Santoso
- Wakil Direktur Utama : Dany Amrul Ichdan
- Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha : Dilo Seno Widagdo
- Direktur Keuangan : Akhmad Fazri
- Direktur Manajemen Risiko dan HSSE : Nur Hidayat Udin
Sebagai informasi, Mining Industry Indonesia (MIND ID) adalah BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia yang beranggotakan PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT INALUM, dan PT Timah Tbk.
(Baca juga: Ada 300 Ribu Lebih Pekerja Tambang di RI 2023, Berapa Orang Asingnya?)