PT Freeport Indonesia (PTFI) adalah anak perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS), Freeport McMoran, yang sudah beroperasi di Indonesia sejak 1967.
Kemudian sejak 2018 pemerintah Indonesia mengakuisisi mayoritas saham PTFI melalui MIND ID, holding BUMN pertambangan nasional.
Saat ini pemerintah Indonesia melalui MIND ID menguasai 51,24% saham PTFI, dan 48,76% saham sisanya dipegang Freeport McMoran.
Sejak awal kehadirannya di Indonesia, PTFI menjadi operator pertambangan di Distrik Grasberg, Kabupaten Mimika, yang kini menjadi bagian Provinsi Papua Tengah.
(Baca: Emas Indonesia Habis 31 Tahun Lagi, Mineral Lain Lebih Lama)
Berdasarkan laporan Freeport McMoran, pada 31 Desember 2023 tambang PTFI masih memiliki cadangan tembaga sekitar 29 miliar pon.
Volumenya berkurang 1,8 miliar pon atau menyusut 5,8% dibanding akhir 2022 (year-on-year/yoy).
Cadangan tembaga PTFI juga tercatat terus menurun sejak mayoritas sahamnya dikuasai Indonesia pada 2018.
Secara kumulatif, selama periode 2018-2023 cadangan tembaganya sudah berkurang 7,2 miliar pon atau menyusut 19,9%.
Angka yang tercatat di sini merupakan estimasi gabungan cadangan terbukti (proven) dan cadangan terduga (probable).
(Baca: Negara Produsen Tembaga Terbesar Dunia 2023, Indonesia Peringkat 7)