Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulanan (Mom) sub kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Juli 2025 sebesar 0.03 persen. Data historis menunjukkan adanya fluktuasi, di mana nilai bulan terakhir ini sedikit meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0.04 persen, namun menurun dibandingkan rata-rata tiga bulan terakhir (Mei-Juli 2025) yang turun 0.11 persen. Secara keseluruhan, perkembangan inflasi ini cenderung fluktuatif, ditandai dengan adanya kenaikan dan penurunan nilai dari bulan ke bulan.
Jika dibandingkan dengan lima bulan terakhir (Maret-Juli 2025), inflasi perlengkapan rumah tangga di Kota Kupang menunjukkan pertumbuhan yang kurang baik. Kenaikan tertinggi terjadi pada Mei 2025 sebesar 0.83 persen, sedangkan penurunan terendah terjadi pada Juni 2025 turun 0.57 persen. Fluktuasi ini mengindikasikan adanya ketidakstabilan harga pada sub kelompok perlengkapan rumah tangga di Kota Kupang. Terjadi anomali pada Mei 2025, di mana inflasi melonjak tajam dibandingkan bulan-bulan sebelumnya dan sesudahnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Tenggara 2015 - 2024)
Pada Juli 2025, Kota Kupang berada di urutan ke-9 dari seluruh kabupaten/kota di Pulau Nusa Tenggara dan Bali berdasarkan nilai inflasi, dengan nilai 0.03 persen. Urutan tertinggi dipegang oleh salah satu wilayah dengan nilai 0.3 persen. Sementara itu, secara nasional, Kota Kupang berada di urutan ke-54. Dibandingkan dengan daerah lain di pulau yang sama, kinerja Kota Kupang berada di tengah-tengah.
Kenaikan tertinggi inflasi sub kelompok perlengkapan rumah tangga di Kota Kupang dalam data historis terjadi pada Februari 2022 sebesar 0.88 persen. Sementara itu, penurunan terendah terjadi pada Mei 2024 dengan nilai -0.27 persen. Adanya anomali kenaikan tajam pada Februari 2022, menunjukkan adanya faktor-faktor tertentu yang menyebabkan lonjakan harga perlengkapan rumah tangga pada saat itu.
Secara keseluruhan, inflasi sub kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga di Kota Kupang pada Juli 2025 menunjukkan kondisi yang fluktuatif. Meskipun ada sedikit peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih di bawah rata-rata tiga bulan terakhir. Perlu adanya perhatian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga perlengkapan rumah tangga di Kota Kupang untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
Kota Bima
Kota Bima mencatatkan inflasi turun 0.01 persen, berada di urutan ke-78 se-Indonesia. Dengan pertumbuhan -108.33 persen, Kota Bima menunjukkan penurunan yang signifikan. Urutan ke-8 di pulau menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan dibandingkan wilayah lain di Nusa Tenggara dan Bali.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Riau 2018 - 2024)
Kota Surakarta
Kota Surakarta mengalami inflasi turun 0.01 persen, menempati urutan ke-78 se-Indonesia. Pertumbuhan tercatat turun 111.11 persen, menandakan penurunan yang tajam. Dengan berada di urutan ke-19 di Pulau Jawa, Kota Surakarta perlu berupaya lebih keras untuk meningkatkan stabilitas harga perlengkapan rumah tangga.
Kabupaten Sintang
Kabupaten Sintang mencatatkan inflasi -0.01 persen, dengan pertumbuhan -83.33 persen, menunjukkan penurunan. Dengan urutan ke-78 se-Indonesia dan ke-8 di Pulau Kalimantan, Kabupaten Sintang perlu melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi harga perlengkapan rumah tangga. Perlu ada perhatian khusus agar inflasi di wilayahnya bisa stabil dan tidak mempengaruhi daya beli masyarakat.
Kabupaten Kayong Utara
Kabupaten Kayong Utara mencatatkan inflasi -0.02 persen, menempati urutan ke-81 se-Indonesia. Pertumbuhan tercatat -166.67 persen, yang menjadi pertumbuhan yang sangat rendah. Dengan menempati urutan ke-9 di Pulau Kalimantan, ini menandakan harus dilakukannya evaluasi faktor penyebab penurunan inflasi.
Kota Kotamobagu
Kota Kotamobagu mengalami inflasi turun 0.02 persen, menempati urutan ke-81 se-Indonesia. Pertumbuhan tercatat turun 66.67 persen. Kota Kotamobagu menduduki urutan ke-14 di Pulau Sulawesi, menunjukkan kinerja yang kurang optimal dibandingkan daerah lain. Diperlukan strategi yang lebih efektif untuk menstabilkan harga perlengkapan rumah tangga di wilayah ini.
Kota Kediri
Kota Kediri mencatatkan inflasi turun 0.02 persen, berada di urutan ke-81 se-Indonesia. Pertumbuhan menunjukkan angka -60 persen. Dengan berada di urutan ke-20 di Pulau Jawa, Kota Kediri perlu melakukan upaya lebih intensif untuk memperbaiki stabilitas harga perlengkapan rumah tangga agar tidak semakin terpuruk dibandingkan daerah-daerah lain di Pulau Jawa.