Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada Desember 2018 terjadi inflasi sebesar 0,62% dari bulan sebelumnya (MoM) dan merupakan yang tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Angka tersebut lebih rendah dibanding Desember 2017 yang mencapai 0,71%, tapi lebih tinggi dari Desember 2016 yang hanya 0,42%. Sementara inflasi periode (Januari-Desember) 2018 sebesar 3,13%, lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,61%.
Meningkatnya permintaan barang untuk perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 menjadi pemicu terjadinya inflasi di penghujung tahun kemarin. Ini tercermin dari naiknya indeks kelompok pengeluaran antara lain kelompok bahan makanan sebesar 1,45%; diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,22%. Kemudian kelompok perumahan air listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,13%.
Adapun inflasi inti pada Desember 2018 sebesar 0,17% dibanding bulan sebelumnya, sementara inflasi periode (Januari-Desember) sebesar 3,07%. Kemudian inflasi Desember untuk komponen yang diatur pemerintah 1,2% sementara inflasi tahunannya sebesar 3,36%. Sedangkan inflasi komponen bergejolak pada Desember tahun lalu sebesar 1,55% dan inflasi tahunan 3,39%.