Sejumlah negara di dunia mengalami pemulihan ekonomi usai terdampak pandemi Covid-19. Namun, pemulihan tersebut berpotensi melambat akibat kenaikan harga barang dan jasa atau inflasi yang terlalu tinggi.
Negara G20 mengalami inflasi secara tahunan (year-on-year) pada Oktober 2021. Argentina dan Turki masih menjadi negara dengan tingkat inflasi tertinggi.
Berdasarkan data dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Argentina mengalami inflasi sebesar 52,1% secara tahunan (yoy) pada Oktober 2021. Namun, inflasi tahunan Argentina turun 0,4 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 52,5%.
Turki mengalami inflasi 19,9% (yoy) pada Oktober 2021, naik 0,3 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 19,6%. Mirisnya, Argentina dan Turki bahkan sudah mengalami instabilitas ekonomi sejak sebelum pandemi covid-19 terjadi.
Adapun, Indonesia tercatat mengalami inflasi 1,7% secara yoy pada Oktober 2021. Angka ini menempatkan inflasi Indonesia terendah keempat di antara negara G20. Inflasi tahunan Indonesia naik 0,1 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,6%.
Negara anggota G20 mayoritas mengalami kenaikan inflasi (yoy) pada Oktober 2021. Sementara, negara yang mengalami perlambatan inflasi hanya Jepang dan Argentina. Negeri Sakura tercatat mengalami inflasi 0,1% secara tahunan turun 0,1 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,2%.
Kenaikan inflasi tertinggi ditempati oleh Tiongkok. Inflasi tahunan di Tiongkok pada Oktober 2021 sebesar 1,5% naik 0,8 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,7%.
OECD memprediksi inflasi Negara G20 akan tetap naik selama dua tahun. Mengutip laman BBC, Harga barang di negara-negara anggota G20 akan naik lebih cepat dibandingkan pra-pandemi selama setidaknya dua tahun.
Inggris diperkirakan akan mengalami inflasi sekitar 3% pada akhir tahun 2022, tertinggi dari negara-negara maju lainnya. Sebaliknya, inflasi diperkirakan akan turun di Amerika Serikat, Perancis, dan Jerman.
Untuk diketahui, G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa. Indonesia akan menjadi presidensi atau tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20 pada 2022 mendatang.
(Baca: Rasio Utang terhadap PDB Indonesia Terendah Keempat di Antara Negara G20)