Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan (year on year, y-o-y) dan year to date (y-to-d) mencapai 5,51% pada Desember 2022. Sementara tingkat inflasi bulanannya atau month to month (m-to-m) adalah sebesar 0,66%.
BPS memastikan, dari 90 kota, inflasi y-o-y tertinggi terjadi di Kotabaru, Kalimantan Selatan yang mencapai 8,65%. Sementara inflasi terendah terjadi di Sorong, Papua Barat, dengan persentase 3,26%.
Inflasi nasional disumbang oleh beberapa barang atau jasa yang dikategorikan BPS dalam kelompok pengeluaran. Berikut rincian kenaikan tarif atau inflasi tiap sektor dan andilnya terhadap nasional:
- Transportasi
Inflasi: 15,26%
Andil: 1,84%
- Makanan, minuman, dan tembakau
Inflasi: 5,83%
Andil: 1,51%
- Perumahan, air, listrik, dan BBM
Inflasi: 3,78%
Andil: 0,74%
- Penyediaan makanan dan minuman atau restoran
Inflasi: 4,49%
Andil: 0,40%
- Perawatan pribadi dan jasa lainnya
Inflasi: 5,91%
Andil: 0,37%
- Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga
Inflasi: 4,86%
Andil: 0,29%
- Pendidikan
Inflasi: 2,77%
Andil: 0,16%
- Kesehatan
Inflasi: 2,87%
Andil: 0,08%
- Pakaian dan alas kaki
Inflasi: 1,40%
Andil: 0,08%
- Rekreasi, olahraga, dan budaya
Inflasi: 3,04%
Andil: 0,06%
- Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan
Inflasi: -0,36%
Andil: -0,02%
BPS juga merincikan lagi komoditas yang menyumbang inflasi pada akhir tahun lalu, di antaranya:
- Bensin 1,15%
- Bahan bakar rumah tangga 0,30%
- Tarif angkutan udara 0,27%
- Beras 0,19%
- Rokok kretek filter 0,16%
- Telur ayam ras 0,13%
(Baca juga: RI Belum Seberapa, Ini Negara dengan Inflasi 50% Lebih sampai Juni 2022)