Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi anggaran kesehatan pada semester I 2022 sebesar Rp74,2 triliun atau turun 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp83,5 triliun.
Realisasi tersebut meliputi anggaran penanganan Covid-19 yang sebesar Rp28,2 triliun. Angka ini turun dibandingkan semester I 2021 yang mencapai Rp44,1 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penyebaran Covid-19 yang semakin terkendali membuat anggaran kesehatan juga turut mengalami pengendalian.
Sementara realisasi anggaran kesehatan reguler justru naik dari Rp39,4 triliun menjadi Rp46 triliun pada periode sama.
Adapun realisasi anggaran kesehatan utamanya dipengaruhi oleh kinerja belanja kementerian/lembaga (K/L).
Anggaran kesehatan yang masuk dalam belanja K/L mencapai Rp58,83 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari belanja Kemenkes Rp54,6 triliun, BPOM Rp0,78 triliun, BKKBN Rp1,41 triliun, Polri Rp1,09 triliun, Kemenhan Rp0,84 triliun, dan BNPB Rp0,08 triliun.
Sementara untuk belanja non K/L sebesar Rp4,98 triliun meliputi jaminan kesehatan PNS.pejabat negara.TNI/Polri Rp4,8 triliun dan insentif pajak dibayarkan oleh pemerintah Rp0,2 triliun.
Adapun untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp10,38 triliun, utamanya untuk bantuan operasional kesehatan (BOK) dan bantuan operasional keluarga berencana (BOKB) Rp6,2 triliun dan dana desa penanganan Covid-19 Rp2,7 triliun.
(Baca Juga: Peserta JKN Capai 241,79 Juta Jiwa per Juni 2022)