Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), angka kelaparan Indonesia tergolong tinggi dibanding negara-negara tetangga.
FAO mendefinisikan kelaparan sebagai kondisi seseorang yang asupan makanannya tidak memenuhi standar energi untuk hidup normal, aktif, dan sehat.
(Baca: Melihat Angka Kelaparan Indonesia, Apakah Ada Perbaikan?)
FAO kemudian mengukur angka kelaparan berdasarkan prevalence of undernourishment, yakni data prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan dari setiap negara.
Hasilnya, pada 2022 Indonesia tercatat memiliki prevalence of undernourishment 5,9%. Artinya, sekitar 5,9% dari total populasi Indonesia (sekitar 16,2 juta orang) diperkirakan mengalami kelaparan.
Angka kelaparan Indonesia itu menjadi yang kedua tertinggi di kelompok negara ASEAN, lebih buruk dibanding Filipina, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Malaysia.
Prevalensi tertinggi nomor satu berada di Timor Leste, seperti terlihat pada grafik, sedangkan data Brunei Darussalam dan Singapura tidak tersedia.
Adapun jika dilihat dari segi jumlah manusianya, angka kelaparan Indonesia menempati peringkat puncak di ASEAN.
Berikut estimasi jumlah penduduk yang mengalami kelaparan (number of undernourished people) di negara-negara Asia Tenggara pada 2022:
- Indonesia: 16,2 juta orang
- Filipina: 5,9 juta orang
- Vietnam: 4,9 juta orang
- Thailand: 3,7 juta orang
- Myanmar: 2,1 juta orang
- Malaysia: 0,9 juta orang
- Kamboja: 0,8 juta orang
- Laos: 0,4 juta orang
- Timor Leste: 0,3 juta orang
- Brunei Darussalam: data tidak tersedia
- Singapura: data tidak tersedia
Angka kelaparan yang tercatat dalam basis data FAO merupakan rata-rata per tiga tahun terakhir (3-years average). Artinya, data 2022 merupakan rata-rata dari angka kelaparan periode 2020-2022.
(Baca: Angka Kelaparan Global Masih Tinggi pada 2022, Target SDGs Sulit Tercapai)