Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Labuhan Batu Utara sebesar 8,98 persen pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9,08 persen. Dengan jumlah penduduk miskin mencapai 34.000 jiwa dari total populasi 398.860 jiwa, isu kemiskinan tetap menjadi perhatian utama di kabupaten ini.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 130 jiwa dan penurunan persentase kemiskinan sebesar 1,1 persen. Walaupun demikian, angka ini menempatkan Labuhan Batu Utara pada peringkat 268 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Utara, perkembangan ini menunjukkan dinamika yang perlu dicermati.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Wajo Periode 2004 - 2024)
Secara historis, persentase kemiskinan tertinggi di Labuhan Batu Utara terjadi pada tahun 2010 dengan 12,32 persen. Angka terendah tercatat pada tahun 2024, yaitu 8,98 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar 5,14 persen dan terendah pada tahun 2022 turun 9,28 persen. Dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 9,05 persen, angka kemiskinan saat ini sedikit lebih rendah. Begitu juga dibandingkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 9,38 persen.
Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumatera Utara yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Labuhan Batu Utara menunjukkan posisi yang cukup kompetitif. Kabupaten Batu Bara memiliki persentase kemiskinan 10,94 persen, Kabupaten Langkat 9,04 persen, Kabupaten Mandailing Natal 8,69 persen, Kabupaten Padang Lawas Utara 8,97 persen, Kota Sibolga 11,39 persen, dan Kota Tebing Tinggi 8,79 persen.
Kabupaten Batu Bara
Kabupaten Batu Bara menempati urutan ke-204 secara nasional dalam persentase kemiskinan, dengan angka mencapai 10,94 persen. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 47.660 jiwa. Kabupaten Batu Bara memiliki garis kemiskinan sebesar Rp 591.201,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Kabupaten Batu Bara tercatat sebesar Rp 108,19 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan penurunan turun 3,87 persen. Jumlah penduduk miskin juga turun turun 3,09 persen. Pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di wilayah ini. Jumlah penduduk di Kabupaten Batu Bara mencapai 465.286 jiwa, dengan pertumbuhan 2,51 persen.
Kabupaten Langkat
Dengan persentase kemiskinan 9,04 persen, Kabupaten Langkat berada di peringkat 264 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 96.540 jiwa. Garis kemiskinan di Langkat adalah Rp 507.996,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 57,86 juta per tahun. Terjadi penurunan pertumbuhan persentase kemiskinan turun 2,06 persen, serta penurunan jumlah penduduk miskin turun 1,65 persen. Jumlah penduduk di Kabupaten Langkat mencapai 1.109.248 jiwa, menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,96 persen.
(Baca: 13,62% Penduduk di Kabupaten Ngawi Masuk Kategori Miskin)
Kabupaten Mandailing Natal
Kabupaten Mandailing Natal memiliki persentase kemiskinan sebesar 8,69 persen, menempatkannya pada peringkat 280 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 40.560 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp 519.553,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Mandailing Natal tercatat sebesar Rp 40,13 juta per tahun. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan penurunan turun 1,92 persen, dengan penurunan jumlah penduduk miskin turun 1,17 persen. Jumlah penduduk di Kabupaten Mandailing Natal mencapai 498.720 jiwa, tumbuh sebesar 1,3 persen.
Kabupaten Padang Lawas Utara
Persentase kemiskinan di Kabupaten Padang Lawas Utara tercatat sebesar 8,97 persen, menempatkannya di urutan ke-270 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 27.210 jiwa. Garis kemiskinan di Padang Lawas Utara adalah Rp 502.403,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 63,55 juta per tahun. Terdapat pertumbuhan persentase kemiskinan sebesar 2,05 persen. Jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 3,97 persen, yang merupakan anomali dibandingkan kabupaten lain yang cenderung menurun. Jumlah penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara mencapai 272.273 jiwa, dengan pertumbuhan 0,41 persen.
Kota Sibolga
Kota Sibolga memiliki persentase kemiskinan sebesar 11,39 persen, menempatkannya pada peringkat 194 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 9.990 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini adalah Rp 612.818,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Sibolga tercatat sebesar Rp 78,49 juta per tahun. Persentase kemiskinan menunjukkan sedikit penurunan turun 0,26 persen. Jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan tipis turun 0,3 persen. Jumlah penduduk di Kota Sibolga mencapai 99.747 jiwa, menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 2,6 persen.
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 8,79 persen, yang menempatkannya di urutan ke-275 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 15.310 jiwa. Garis kemiskinan di Tebing Tinggi adalah Rp 665.016,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 43,51 juta per tahun. Terjadi penurunan persentase kemiskinan yang signifikan turun 7,38 persen. Jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan yang besar turun 6,42 persen. Jumlah penduduk di Kota Tebing Tinggi mencapai 182.226 jiwa, dengan pertumbuhan 2,07 persen.