Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Jombang pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp37.534 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pengeluaran ini merupakan bagian dari pola konsumsi masyarakat di wilayah tersebut.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp1.158.018, maka pengeluaran untuk kecantikan hanya menyumbang sekitar 3,24%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan, kontribusi pengeluaran kecantikan adalah sekitar 3,24% juga. Artinya, alokasi dana untuk kecantikan masih relatif kecil dibandingkan kebutuhan dasar lainnya.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Bali Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Jombang menunjukkan tren yang fluktuatif. Dari tahun 2018 hingga 2024, terjadi kenaikan signifikan, meskipun sempat mengalami penurunan 2% pada tahun 2022. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 12.8%. Data ini menggambarkan bahwa minat masyarakat terhadap produk dan layanan kecantikan terus tumbuh dari tahun ke tahun.
Sebagai gambaran, rata-rata pengeluaran masyarakat Jombang untuk makanan jadi adalah Rp224.837 per kapita per bulan, untuk perawatan sebesar Rp38.883, untuk rokok dan tembakau sebesar Rp114.613, dan untuk sabun mandi sebesar Rp47.906. Angka-angka ini menunjukkan bahwa kebutuhan dasar dan gaya hidup masih mendominasi alokasi pengeluaran masyarakat. Pertumbuhan pengeluaran masyarakat secara keseluruhan juga perlu diperhatikan untuk memahami konteks pengeluaran kecantikan.
Dalam peringkat pengeluaran untuk kecantikan di Pulau Jawa, Kabupaten Jombang berada di posisi ke-56. Di antara kabupaten/kota di Jawa Timur, Jombang menduduki peringkat ke-19 dari 38 wilayah. Secara nasional, Jombang berada di peringkat ke-195. Posisi ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk kecantikan di Jombang masih relatif rendah dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur.
Berdasarkan data BPS, konsumsi bukan makanan di Kabupaten Jombang berada pada urutan ke-26 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dengan nilai Rp515.414 dan pertumbuhan 9.5%. Informasi ini menunjukan bahwa Kabupaten Jombang masih berada di posisi tengah jika dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Tengah 2015 - 2024)
Berikut adalah perbandingan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Timur pada tahun 2024: Kota Surabaya mencatat pengeluaran untuk kecantikan tertinggi yaitu Rp82.861 dengan pertumbuhan 37.3%, berada di peringkat pertama di Jawa Timur. Kota Batu berada di peringkat kedua dengan pengeluaran Rp74.071 dan pertumbuhan 17.3%. Kota Probolinggo mencatat Rp73.520 dengan pertumbuhan 2.3% dan berada di peringkat ketiga. Kota Mojokerto berada di peringkat keempat dengan pengeluaran Rp71.165, namun mengalami penurunan -3.8%. Kota Blitar berada di peringkat kelima dengan pengeluaran Rp67.175 dan pertumbuhan 10.2%.
Kota Surabaya
Pada tahun 2024, Kota Surabaya mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.541.006, meningkat signifikan sebesar 34% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menempatkan Surabaya pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Jawa Timur. Besarnya pengeluaran bukan makanan ini mencerminkan tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat yang tinggi di Kota Pahlawan.
Kota Malang
Kota Malang mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.954.918 pada tahun 2024, mengalami penurunan turun 10.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan, Malang tetap berada di peringkat keempat di Jawa Timur dalam kategori ini. Data ini menunjukan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat Kota Malang.
Kota Madiun
Kota Madiun mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp851.602 pada tahun 2024, meningkat sebesar 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan peningkatan ini, Kota Madiun berada di peringkat kelima di Jawa Timur dalam hal pengeluaran makanan. Ini menunjukan bahwa masyarakat Kota Madiun memiliki alokasi dana yang cukup besar untuk kebutuhan makanan.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp1.077.404 pada tahun 2024, meningkat sebesar 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menempatkan Sidoarjo pada peringkat keempat di Jawa Timur. Hal ini menunjukan bahwa daya beli masyarakat Sidoarjo untuk kebutuhan non-pangan terus meningkat.