Pengeluaran penduduk Indonesia di perkotaan yang termasuk golongan orang kaya lebih banyak digunakan untuk kebutuhan non-makanan. Itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang lebih dari Rp 1.500.000 lebih banyak untuk non-makanan.
Secara rinci, pengeluaran penduduk golongan orang kaya untuk non-makanan sebesar Rp 1.734.341. Angka itu lebih tinggi dari pengeluaran untuk makanan sebesar Rp 1.097.651.
Sementara itu, penduduk perkotaan yang golongan pengeluarannya berkisar Rp 150.000-199.999 per bulan lebih banyak menghabiskan untuk makanan. Rata-rata pengeluaran untuk makanan sebesar Rp 124.518. Sedangkan, kebutuhan untuk bukan makanan hanya Rp 59.779.
Tak hanya di perkotaan, BPS juga mencatat data pengeluaran penduduk di perdesaan berdasarkan golongan pengeluaran. Hasilnya menunjukkan pola yang sama bahwa pengeluaran penduduk di perdesaan yang termasuk golongan orang kaya lebih banyak digunakan untuk kebutuhan non-makanan.
Data tersebut menunjukkan bahwa semakin kaya seseorang, kebutuhan utamanya bukan hanya makanan melainkan golongan non makanan, seperti rumah, biaya pendidikan, kesehatan, pakaian, bahkan kebutuhan yang sifatnya mewah.
Sementara untuk penduduk miskin, wajar saja jika pengeluaran yang digunakan untuk non-makanan lebih rendah karena pengeluarannya habis untuk makan sehingga tak bisa memenuhi kebutuhan lainnya selain untuk bertahan hidup.
(Baca: Pengeluaran Masyarakat NTT Terendah Nasional pada 2020)