Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mencapai 11,23% pada 2023.
Angka tersebut turun 4,61% dari tahun sebelumnya sebesar 15,84%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 2,9%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Magelang lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Magelang yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 11,23% dari total penduduk.
Dibanding 34 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, PoU di Kabupaten Magelang ada di urutan ke-24. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Salatiga (5,83%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Purworejo (14,71%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada 2023.
- Kota Salatiga: 5,83%
- Kabupaten Pekalongan: 6,73%
- Kota Semarang: 6,81%
- Kota Tegal: 7,16%
- Kota Pekalongan: 7,76%
- Kabupaten Demak: 7,77%
- Kabupaten Pati: 7,78%
- Kota Surakarta: 7,92%
- Kabupaten Semarang: 8,28%
- Kabupaten Kudus: 8,36%
(Baca: Provinsi dengan Garis Kemiskinan Non Makanan Perkotaan Tertinggi di Indonesia (2023))