Perang antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina yang meletus sejak 7 Oktober 2023 belum kunjung reda.
Sampai hari ke-33 perang, yakni 8 November 2023, warga Palestina yang tewas dalam konflik ini sudah melampaui 10.700 orang, sekitar 7 kali lipat lebih banyak dari korban jiwa Israel.
(Baca: Palestina Butuh Bantuan Rp19 Triliun, Mayoritas untuk Makan)
Per tanggal 8 November 2023, korban jiwa Palestina terbanyak berada di Jalur Gaza yakni 10.569 orang, kemudian korban jiwa di Tepi Barat 150 orang.
Sementara korban jiwa dari pihak Israel sekitar 1.430 orang, tidak ada korban jiwa baru yang dilaporkan sejak 6 November 2023.
Data ini dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel.
Selain korban jiwa, OCHA mencatat sampai 8 November 2023 ada sekitar 28.872 korban luka Palestina, dan 5.400 korban luka Israel.
OCHA juga melaporkan kedua belah pihak masih saling serang, meski korban terbanyak jatuh dari pihak Palestina.
"Pada tanggal 8 November, pertempuran antara pasukan Israel dan kelompok bersenjata Palestina berlanjut di dalam dan luar Kota Gaza, serta di wilayah Gaza Utara," kata OCHA dalam laporannya, Rabu (8/11/2023).
"Pemboman intensif Israel dari udara, laut, dan darat terus berlanjut di seluruh wilayah Jalur Gaza, sementara kelompok bersenjata Palestina terus meluncurkan proyektil ke arah Israel," lanjutnya.
Sementara itu, warga Palestina yang masih hidup di Jalur Gaza harus bertahan dalam kondisi mengenaskan, dengan pasokan kebutuhan dasar yang minim, serta terancam penyakit menular.
"Pada tanggal 8 November WHO memperingatkan ada risiko penyebaran penyakit menular dan infeksi bakteri secara meluas (di Jalur Gaza) akibat kekurangan air bersih dan konsumsi air kotor," kata OCHA, Rabu (8/11/2023).
"Sejak pertengahan Oktober ada lebih dari 33.500 laporan kasus diare, lebih dari separuhnya terjadi pada balita," lanjutnya.
(Baca: Lebih dari 3 Ribu Anak Gaza Tewas Selama Serangan Israel Oktober 2023)