Menurut data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), pada tahun ajaran 2020/2021 ada sekitar 83,7 ribu anak putus sekolah di seluruh Indonesia.
Jumlah tersebut meliputi anak putus sekolah di tingkatan SD, SMP, SMA, dan SMK baik negeri maupun swasta.
Berikut rincian jumlah anak putus sekolah di seluruh Indonesia per tahun ajaran 2020/2021 berdasarkan tingkatannya:
- SD: 44.516 orang
- SMP: 11.378 orang
- SMA: 13.879 orang
- SMK: 13.950 orang
Secara spasial anak putus sekolah paling banyak berada di Jawa Barat, sedangkan paling sedikit ada di Bali. Komposisi jumlah anak putus sekolah SD, SMP, SMA, dan SMK di tiap wilayah bisa dilihat pada grafik.
Berikut rincian 10 provinsi dengan jumlah total anak putus sekolah terbanyak per tahun ajaran 2020/2021:
- Jawa Barat: 10.884 orang
- DKI Jakarta: 10.073 orang
- Sumatra Utara: 9.266 orang
- Jawa Timur: 6.573 orang
- Sulawesi Selatan: 6.107 orang
- Jawa Tengah: 5.904 orang
- Nusa Tenggara Timur: 2.855 orang
- Sumatera Selatan: 2.562 orang
- Banten: 2.288 orang
- Papua: 2.235 orang
Dan ini 10 provinsi dengan jumlah total anak putus sekolah paling sedikit per tahun ajaran 2020/2021:
- Bali: 285 orang
- Kepulauan Bangka Belitung: 343 orang
- Kalimantan Utara: 408 orang
- Sulawesi Barat: 424 orang
- Kepulauan Riau: 581 orang
- DI Yogyakarta: 611 orang
- Bengkulu: 665 orang
- Gorontalo: 667 orang
- Maluku Utara: 703 orang
- Papua Barat: 719 orang
Menurut Rustiyana, Kepala Bidang Pembinaan SMP dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, ada banyak faktor yang menyebabkan pelajar mengalami putus sekolah.
"Anak putus sekolah ini macam-macam faktornya. Ada karena ekonomi, ada juga yang senang main hingga enggak mau sekolah, atau memilih kerja dan menikah dini," ujar Rustiyana, dilansir TribunJabar.id, Selasa (30/8/2022).
(Baca: 5 Provinsi dengan Anak Muda Tanpa Kegiatan Terbanyak pada 2021)